Ih, Ternyata Air Minum Isi Ulang Sumbernya dari sini?? Wajib Tahu!

Ih, Ternyata air minum isi ulang sumbernya dari sini. Apakah sobat sekalian sudah yakin air minum yang dibeli secara isi ulang sudah bener-bener steril dan sehat untuk di konsumsi?? Apalagi air yang dibeli mereka (depot) bukan dari mata air pegunungan seperti air minum kemasan dari pabrik.

Apalagi cukup mengherankan bahan baku air yang hanya dimasukan kedalam tabung yang dikasih lampu-lampu berkedip seolah memproses air tersebut menjadi steril, apakah sobat sekalian yakin dengan proses mesin tersebut bener-bener efektif menjadikan air tersebut layak diminum.
Air minum isi ulang
Proses isi ulang air minum
Ini adalah sebuah kisah yang saya alami sendiri, hilir mudik mobil pengangkut air baku untuk air isi ulang setiap hari ramai didaerah saya. Ternyata untuk satu wadah air baku seukuran mobil bak kecil dihargai Rp.60.000 saja. Air tersebut kemudian dijual oleh depot dengan harga Rp.3500 per galon sebagai air isi ulang. Lantas dari mana sumber air tersebut??

Tak lain adalah dari sumur Bor yang dimiliki salah satu warga. Sumur bor tersebut memang mampu menghasilkan air dengan jumlah debit yang sangat banyak. Modal untuk membuat sumur bor mencapai Rp.20 jutaan, namun dalam sehari si pemilik mampu menghasilkan uang hingga Rp.800.000 hingga Rp.1 jutaan.

Apakah air tersebut steril dan aman untuk diminum??? Yupz, salah satu pemilik depot air isi ulang pun bersama keluarganya tidak pernah meminum air tersebut, mereka mengaku gak berani meminumnya karena tidak yakni steril.
"Kalau diminum langsung ya gak brani, paling dimasak dulu, itupun ambil airnya dari sumur pribadi". Kata si pemilik depot.
Persaingan bisnis air minum isi ulang memang cukup ketat hingga mereka bersaing dari harga yang semakin kompetitif. Sayangnya mereka mengabaikan faktor kebersihan. Mulai dari tempat atau depot air isi ulang yang tidak terawat, tabung yang gak pernah dibersihkan serta sikat pembersih galon pun tak pernah diganti, padahal selayaknya diganti secara rutin, terlebih sumber air minum harus jelas.

Beberapa kasus sering terjadi air minum isi ulang dalam seminggu atau dua minggu justru muncul bintik seolah kotor, padahal tahu sendiri dalam galon seolah tertutup rapat. Padahal idealnynya air minum yang dimasak saja lebih baik habis tidak lebih dari 3 hari saja.

Air minum isi ulang memang sangat rentan terkontaminasi bakteri seperti ecoli dan salmonela yang menyebabkan diare, sakit perut, gejala typus, gejala penyakit kronis seperti hepatitis, pusing dan juga disentri.

Nah, sekarang tinggal tergantung sobat sekalian, lebih sayang sama kesehatan kita atau mending hidup lebih praktis dengan mengkonsumsi air isi ulang yang saya yakni tidak 60% steril?? Atau lebih baik anda membeli air isi ulang kemudian memasaknya kembali hingga matang, atau lebih baik air dari sumur sendiri dan memasaknya.

Toh masak air juga gak susah amat, kompor gas sudah ada, air bakunya banyak. Gak perlu ditungguin lagi. Salam.