Hari ini (16/5/14), Partai Demokrat mengumumkan hasil konvensi Calon Presidennya. Hasilnya, Dahlan Iskan menjadi pemenang setelah sebelumnya bersaing dengan tokoh kuat seperti Gita Wirjawan yang merupakan mantan Menteri Perdagangan, Ali Masykur Musa anggota BPK, Sinyo Harry Sarundajang yang merupakan Gubernur Syulawesi Utara dan Pramono Edhie Wibowo yakni Mantan KSAD.
Selain itu ada nama Dino Patti Djalan yang merupakan mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Rektoe Paramadina Anies Baswedan , Ketua DPD Irman Gusman, mantan Panglima TNI Endriartono Sutarto serta ketua DPR Marzuki Alie.
Hasil ini seperti diungkapkan oleh Suaidi Marasabessy yang merupakan Anggota Komite Konvesi Capres Partai Demokrat yang menyatakan kalau Dahlan Iskan memiliki elektabilitas tinggi dibanding peserta lainnya.
"Dahlan Iskan yang menang konvensi. Ini berdasarkan hasil survei," Kata Suaidi Marasabessy seperi dikutip dari Liputan6.
Walaupun memenangi konvensi, Dahlan Iskan masih belum dipastikan akan menjadi Calon Presiden atau Wakil Presiden Partai Demokrat, karena keputusan untuk hal itu masih tergantung dari Majelis Tinggi Partai.
Partai Demokrat dalam pemilu kali ini tidak bisa mengusung Calon Presidennya seddiri dikarenakan hasil dari pemilu kemarin hanya mampu mengumpulkan 10,19 persen suara saja. Sebelumnya sempat dikabarkan Calon Presiden Partai Demokrat adalah Sri Sulta Hamengkubuwono X dan pemenang Konvensi Dahlan Iskan akan dijadikan Calon Wakil Presiden. Untuk bisa mengusung Capres dan Cawapres sedniri, Partai Demokrat harus menjalin koalisi.
Siapakah Dahlan Iskan?
Dahlan Iskan menjadi populer saat dirinya menjabat sebagai Menteri BUMN. Sepak terjangnya yang pro kepada perekonomian rakyat serta terkesan Koboy menjadi ciri khasnya.
Dahlan Iskan atau Prof. Dr. (H.C) Dahlan Iskan berusia 62 tahun, lahir di Magetan, Jawa Timur pada 17 Agustus 1951. Selama karirnya, Dahlan Iskan pernah menjabat sebagai CEO Jawa Pos dan Jawa Pos Group yang berpusat di kota Surabaya. tahun 2009 tepatnya tanggal 23 Desember, Karir nya menanjak hingga dia menjadi Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara, PLN. Tak hanya itu, saat terjadi Resuffle Kabinet pemerintahan SBY, Dahlan Iskan diberi amanah sebagai Menteri BUMN.
Perjalanan karirnya tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Dahlan Iskan sebagai sosok pekerja keras dan religius sempat menjadi seorang calon reporter sebuah surat kabar di kota Samarinda. Tahun 1976 dia menjadi wartawan Tempo.
Kemampuannya dalam memimpin sebuah perusahaan terbukti pada saat Dahlan Iskan memimpin Jawa Pos pada tahun 1982. Padahal saat itu Jawa Pos hampir gulung tikar. Kemampuannya memanajemen perusahaan hingga mampu membangkitkan kembali Perusahaan Media ini. Bahkan saat ini Jawa Pos sudah membentuk Jawa Pos News Network atau (JPNN) yang merupakan jaringan surat kabar terbesar di Indonesia.
Saat menjabat sebagai Menteri BUMN, Dahlan Iskan tak segan untuk mengambil kebijakan yang bertentangan dengan pandangan polotik lawan, atau kebijakan yang tidak populer. Asalkan kebijakannya mementingkan kemajuan bangsa, Dahlan Iskan tak segan memutuskannya.
Sempat menghebohkan media saat ada kesalahan di Pintu tol dan terjadi kemacetan, Dahlan Iskan tak segan untuk turun tangan langsung ke jalan mengatur kendaraan. Di Indonesia ini hanya sedikit orang pemimpin yang berani turun ke jalan demi kepentingan Masyarakat secara langsung.