Teknik Cara Mudah Budidaya Jahe Dalam Karung. Siapa yang gak tau jahe??Sungguh Terlalu! Jahe merupakan bumbu dapur atau rempah-rempah yang cukup penting bagi Kita. Kalau bikin ikan bakar, pastinya saya lebih suka membuat bumbu nya dengan sambel jahe. Jahe yang ditambah sedikit cabe truz ditumbuk hingga halus, siram dengan sedikit kecap manis dan garam kemudian siram ke bagian atas Ikan Bakar, Hemmmm, Rasanya enak banget deh!
Tahukan sobat cara menanam jahe? Menjadi petani memang menyenangkan, kalau lagi panen besar dan harga jahe yang cukup stabil, keuntungan yang bisa didapat juga bisa berlipat. Tetangga saya pernah bercerita prihal budidaya Jahe, memang terbilang sederhana, tapi kalau salah teknik, maka jahe tersebut bukannya akan tumbuh, justru akan terkena jamur dan mati. Kali ini saya akan memberikan Tips tentang Cara Budidaya Jahe dalam karung, semoga cara ini bisa memberikan wawasan kepada kita semua yang minat menanam Jahe. Berikut tips nya.
Budidaya Jahe dalam Karung atau Sistem Bag Culture merupakan cara budidaya yang ramah. Ada dua alasan mengapa kita harus membudi dayakan jahe dengan media karung. Alasan yang pertama adalah kurangnya lahan. Tidak semua orang memiliki lahan yang luas, jadi alternatif yang bisa dilakukan yakni dengan media karung. Sementara alasan yang kedua adalah, menggunakan media karung membuat jahe lebih bebas dari penyakit dan jamur, selain itu dapan meningkatkan hasil panen nantinya.
Teknik ini telah dilakukan oleh peneliti Hepperly dkk di Hawai sejak 2004. Budidaya jahe dengan cara ini sedang dikembangkan oleh UPBS Balittro (Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat). Beberapa petani di Banjarnegara dan Brebes Jawa Tengah juga telah melaksanakan teknik budidaya ini.
Bahkan, kelompok Tani Jahe Organik di desa Larangan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes sudah mempraktekan teknik membudidayakan jahe dalam karung. Dengan menggunakan karung berukuran 40x100 cm dan media tanam bokasi dengan bubuk gergaji kayu. Sebelumnya benih disemai dengan dihamparkan dan diangin-anginkan. Nah, media Bokasi dan pasir ladu kemudian dimasukkan kedalam karung dengan ukuran 20% dari Volume karung tersebut.
Untuk setiap karung ditanam sebanyak 250 gram benih jahe. Karung-karung tersebut ditata misalnya, 5 baris dalam satu kolom. Pertumbuhan jahe akan nampak dan mulai keluar, oleh sebab itu, setiap 15 hari, petani harus menambahkan bokasi untuk menutupi rimpang yang mulai terlihat. Yang unik dalam sistem budidaya ini serta diperlukan penelitian lanjut, petani tidak menambahkan pupuk anorganik dalam pertanaman jahe dan melakukan pemangkasan tanaman.
Setiap dua bulan, saat ukuran Jahe mencapai 5 sampai 10 cm, maka jahe tersebut harus dipangkas dari pangkal rimpangnya. Hal ini dilakukan agar tunas-tunas baru tumbuh. Biarkan jahe tersebut sampai tunas baru tumbuh.
Salah satu tantangan dalam teknik budidaya ini, diperlukan penanganan intensif pada tanaman mulai dari penanganan bokasi untuk media tanam, irigasi, kegiatan pemangkasan, dan penambahan media secara rutin. Jika teknik budidaya ini dapat berhasil dan sesuai dengan harapan yang diinginkan, akan tercipta efisiensi penggunaan lahan sebesar 90% dari budidaya konvensional.
Hal ini setara dengan membudidayakan 1000 karung (1000 m2) dengan budidaya jahe konvensional satu hektar. Efisiensi yang lain adalah penggunaan benih tanaman, serta dapat diarahkan untuk budidaya organik dengan mengadopsi teknologi-teknologi yang telah dihasilkan.
Bila digunakan untuk menghasilkan benih, dapat menjadi sumber benih yang sehat dan dengan kondisi yang terkontrol, produksi jahe dapat ditargetkan sesuai dengan permintaan.
Nah, demikian ulasan kami mengenai teknik cara mudah budidaya jahe dalam karung. Memang terlihat cukup mudah. Anda hanya perlu mencobanya agar mengetahui dimana letak kesalahannya. Selamat mencoba dan semoga artikel ini bermanfaat.