Rindu bisu, Rindu ragu, Rindu malu-malu
diam-diam kuikatkan percakapan
pada buram lampu kamar
napasmu menyulam kata-kata
pada kuda-kuda jendela
beku udara mengepung kita
aku ingin memelukmu
bulan mengintip dari sela daun cemara
telah jauh dari senja sejak kita mulai duduk berdua
tak sepatahpun kita bicara
terlalu lama tak jumpa membuat rindu tak berdaya
rambutmu jatuh dibahuku
aku masih saja ragu
inikah caramu dulu memintaku mendekapmu?
ingatanku telah berdebu
terlalu lama dilindas waktu
malam telah semakin tua
masih entah kita mulai berbicara
kamu merona aku semakin tak berdaya
ataukah memang rindu tak butuh pada bahasa?
bulan itu berlalu
kita sama tersipu
rindu yang terlalu, membuat kita jadi pemalu
butuh banyak waktu untuk bisa pecahkan bisu
kau setuju?
Untukmu
Tak ada ragu
rindu masih tentang dirimu
perempuan yang tertatih
letih menahan perih
Aku bersekutu
dengan awan dan rerumputan
memanggil hujan
:bersihkan debu dari jalanku menuju pulang
Bahwa rindu terasa pilu
itu tipu laju waktu
ingatkah dulu pernah bersumpah?
:sampai mati kita tidak akan menyerah
Dan mimpi-mimpi tentang tepi
masih menggali belum berhenti
meski berdarah dilukai rasa lelah
napasku sesak tapi hati ini tegak
:aku punya janji, mesti akan kutepati
Tak ada ragu
rindu masih tentang dirimu
tentang pulang
tentang rumah kasih sayang
:engkau setia, aku percaya
Oke, Gimana puisi Cinta Rindu diatas, cukup bagus kan, baca juga puisi persahabatan di artikel sebelumnya ya. Yup, jika sobat yang pengen kirim puisi bisa langsung mengirimkannya ke alamat email ini: jadilahdeni@gmail.com, nanti akan kami publish puisinya disini. Salam
